Senin, 27 April 2009

WASIAT UNTUK PARA ISTRI

Istri mempunyai peranan penting dalam membina keluarga. Agar istana keluarganya menjadi surga, maka di butuhkan sesosok istri yang dapat membimbing keluarganya menuju surga-NYA. Ini beberapa wasiat bagi seorang istri. Semoga bermanfaat.
1. Taqwa kepada Allah SWT

Jika engkau menginginkan kemaksiatan berada dan menetap di keluargamu, maka bermaksiatlah kamu kepada Allah SWT. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negara dan bangsa, maka janganlah engkau menghancurkan rumahmu hanya dengan kemaksiatan.
Sesungguhnya ketaatan kepada Allah SWT akan membuat bersatu sedangkan kemaksiatan niscaya akan menimbulkan perpecahan.
Perbuatan maksiat yang perlu di hindari, antara lain:
-Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.
-Duduk di majlis ghibah dan namimah, riya dan sum’ah.
-Menjelekkan dan mengejek orang lain.
-Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram.
-Mendidik anak dengan pendidikan barat atau membiarkan anaknya di didik oleh kaum kafir.
-Meniru wanita-wanita kafir.
-Membiarkan suami melalukan kemaksiatan.
-Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah).
-Membiarkan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak.

2. Ikhtiar dalam mengenal dan memahami suami

Sebagai istri yang shalihah hendaknya memahami suami. Apa yang di sukai suami, maka berusahalah untuk memenuhinya, sedangkan apa yang suami benci suami, berusahalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak menentang syariat Islam/ ketentuan Allah SWT.
3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.

Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda:
”Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya” (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany).
Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara selama perkara itu bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya.
Ketahuilah, engkau termasuk penghuni surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjadi sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).

4. Bersikap qanaah (merasa cukup)
Para suami menginginkan muslimah ridha dengan apa-apa yang diberikan oleh suami untuk istrinya. Baik itu sedikit. Maka janganlah seorang istri menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu ‘anhunna…Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya. Apakah itu??? Ia berkata pada suaminya:”Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka…”

5. Bisa mengatur urusan rumah tangga

Mengurus rumah tangga meliputi mendidik anak-anak secara islami, tidak menyerahkan pendidikan anak-anak kepada pembantu atau orang-orang kafir, menjaga kebersihan rumah, merawat dan menata rumah dengan baik, serta menyiapkan makanan tepat pada waktunya. Membelanjakan harta suaminya pada tempatnya, tidak berlebih-lebihan dalam membeli perhiasan dan alat-alat kosmetik.

6. Berhubungan baik kepada keluarga atau kerabat suami
Berhubungan baik di utamakan kepada ibu suami.

7. Memahami perasaan suami dan turut merasakan suka duka citanya

Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu ‘anha, dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal dunia.. Kecintaan beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali pertama.

8. Berterimakasih dan tidak melupakannya kepada suami atas semua kebaikannya

Rasa Terimakasih dapat ditunjukkan dengan senyuman manis di wajah yang menimbukan kesan di hatinya. Atau dengan ungkapan penuh cinta kepada suami. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.

9. Menyimpan aib suami

Istri merupakan tempat rahasia suami, karena merupakan orang yang paling dekat dengan suami. Jika menyebarkan aib suami, maka sang istri jauh lebih hina di bandingkan suami. Tutuplah aib suamimu kecuali karena maslahat yang syar’i seperti mengadukaan perbuatan dhalim nya kepada Hakim atau orang yang di harapkan nasehatnya.
10. Kecerdikan istri dalam berhati-hati dari kesalahan

Seorang istri yang menceritakan kecantikan sebagian wanita yang di kenalnya kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihat wanita itu, hal itu merupakan kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar